29 Agustus 2008

Hobby: Koleksi Die Cast HUMMER

HUMMER, yang merupakan versi sipil dari kendaraan tempur High Mobility Multipurpose Wheeled Vehicle (HMMWV) dan populer dengan sebutan Humvee, memiliki tiga versi yaitu H1, H2 dan H3.

Nah koleksi die cast-nya pun ada. MatchBox mengeluarkan berbagai versi H3 (No.25 tahun 2005 warna black metallic, No.59 tahun 2006 warna silver dan blue metallic, dan No.73 tahun 2007 warna White dengan tema National Park Forrest Ranger), sedangkan TOMICA bikin versi H2-nya (No.15 tahun 2007). Belum lagi yang merek abal-abal, wah pada ikutan bikin deh.


Daya jelajah Humvee sebagai kendaraan tempur sudah teruji. Humvee yang memulai debutnya dalam Perang Teluk pertama pada tahun 1991 performanya dinilai memuaskan meskipun memang dirasakan perlu untuk melakukan modifikasi di sana-sini.

VERSI Hummer H1 yang sosoknya serupa dengan Humvee, yang memiliki panjang 4,612 meter, lebar 2,162 meter, dan tinggi 1,875 meter. Baik Humvee maupun Hummer H1 sama-sama mengusung mesin diesel berkapasitas 6,5 Liter (6.489 cc), 8 silinder dalam konfigurasi V (V8), dan menggunakan turbocharger. Mesin diesel itu menghasilkan daya maksimum 205 PK pada 3.400 rpm dan torsi maksimum 580 Nm pada 1.800 rpm.

Karena sosoknya yang terlalu lebar membuat orang agak canggung menggunakan Hummer H1 di jalan raya, khususnya di ruas-ruas jalan di dalam kota.

Untuk itu, pada tahun 2003 dibuatlah Hummer H2 yang sosoknya lebih ramping. Hummer H2 memiliki panjang 4,745 meter, lebar 2,030 meter, dan tinggi 1,945 meter. Dengan sosok seperti itu, maka dibandingkan dengan Hummer H1, Hummer H2 lebih panjang 1,33 meter, lebih ramping 1,32 meter, dan lebih tinggi 70 sentimeter.



Pada awalnya, Hummer H3 muncul dalam bentuk truk mini dan mobil bak terbuka yang diberi nama H3T. Dan, pada kesempatan berikutnya Hummer H3 juga muncul dalam bentuk wagon. Berbeda dengan pendahulunya, Hummer H1 dan Hummer H2 (yang sosoknya agak extralarge itu), Hummer H3 seukuran dengan BMW X5 atau sedikit lebih ramping dibandingkan Toyota Land Cruiser.

Hummer H3 ini hanya sosoknya saja yang lebih kecil, tetapi mobil ini mewarisi DNA dari Humvee. Dilihat dari sudut mana pun, H3 itu adalah sebuah Hummer (Syam Wasito)
Hobi Mainan? Simak Tips-nya disini

27 Agustus 2008

Travel: Hongkong & Budaya Lalu Lintas




Secara umum, mobil-mobil di HK tidaklah lebih bagus daripada di Jakarta. Selain itu, motor juga jarang banget disini. Itu pun mayoritas jenisnya adalah skutik alias scooter matic. Dan karena kota yang kecil, maka orang akan berpikir berkali-kali untuk memiliki kendaraan pribadi. Bayangkan saja bensin di SPBU (mayoritas Shell punya) harganya HKD 16/liter. Belum lagi ongkos parkir yang mencapai HKD 30/jam. Wow!!



Pilihan kendaraan umum cukup beragam, ada taxi, Double Decker (bis tingkat) juga MTR (kereta cepat). Taxi-nya pun menurut saya masih lebih cool taxi-taxi di Indonesia. Di HK taxi-nya seragam (Toyota Crown), dan hanya ada satu warna saja yaitu merah. Lucunya disini sopir taxinya malah tidak seragam bajunya. Malah ada yang nyetir sambil pakai TShirt dan celana boxer doang :)




Kalau lihat double decker-nya, jadi ingat masa kecil di Surabaya dulu waktu lagi musim bis tingkat warna abu-abu jurusan Aloha - Waru Sidoarjo. Bedanya disini, driver bisnya banyak juga yang kaum perempuan. Demikian pula mobil-mobil besar pengangkut cargo di Airport-nya. Kalau di Jakarta kan banyak juga driver busway yang cewek.

Hal lain yang menarik perhatian saya, di HK jarang sekali terdengar orang yang pencet klakson. Hmm...Setelah coba saya amati, mobil dan motor hanya berhenti sebentar, so kendaraan yang di belakangnya jadi sabar menunggu.


Masyarakat HK lumayan disiplin untuk urusan menyeberang jalan. Di tiap zebra cross, ada semacam audio pilot yang memandu orang menyeberang jalan. Nit...nit...nit.. semakin cepat berbunyi artinya pejalan kaki harus semakin cepat jalannya karena sebentar lagi lampu akan menyala hijau dan giliran mobil-mobil mulai jalan lagi.



Wah, pas lagi asyik mengamati budaya masyarakat HK dalam ber-lalu lintas, tiba-tiba saya rasakan terpaan angin yang terasa basah seperti ada cipratan air hujan. Oalah, ternyata cuma "hujan lokal". Ya, hujan lokal ini akan banyak kita jumpai di sepanjang trotoar dan asalnya dari tetesan outdoor AC yang "kurang" terawat dari flat-flat di daerah "kumuh"nya HK.



(to be continued…) Syam Wasito

21 Agustus 2008

Info Kuliner: Cookies Hias


Wah, sebentar lagi ramadhan tiba, idul fitri juga pastinya segera menyusul. Kalau sudah masanya begini, di dunia kuliner pastinya akan segera diramaikan dengan aneka snack dan penganan kecil untuk dua event besar tadi. Bisa untuk hidangan berbuka puasa, suguhan untuk tamu & keluarga, juga buah tangan untuk sanak handai taulan saat mudik.

Mencoba ikut meramaikan dunia kuliner, Ms. Nelsi sang pengelola situs CanduKuliner menawarkan debut karyanya. Namanya unik "Cookies Hias". Cookies yang cute dan imut ini ditawarkan hanya Rp 40.000/kotak. Bentuk dan warnanya pun bervariasi: ada ikan, pohon, heart...pokoknya kumplit deh, mengingatkan pada kehangatan keluarga dan masa kanak-kanak.


Pagi ini saya dapat free sample-nya. Dibungkus plastik kecil dan diikat pita warna gold. Gak sabar langsung saya mencoba mencicipinya... Ehm..., ternyata masih ada kekurangannya... KURANG BANYAK!! (Bukan rasanya lho ya).

Kalau Anda berminat mencoba dan ingin memesan, silahkan kontak langsung beliaunya di:
Ms. Nelsi
Phone: +62 21 92710240 atau +62 811983683
Hobi Kuliner? Simak tips-nya disini

08 Agustus 2008

Travel: Hongkong "Pelabuhan Yang Wangi"

Menurut local guide yang memandu saya, Hongkong dalam bahasa setempat berarti "Pelabuhan yang Wangi". Dan memang dari beberapa sea side yang sempat saya lewati di HK, ga ada tuh yang bau amis ikan :) dan bersihnya juga luar biasa, tidak ada sampah berceceran. Padahal HK juga katanya tempat bagi pelabuhan kontainer terbesar di dunia.


Malah yang saya dengar, karena traffic kapal-kapal internasional di pelabuhan-pelabuhan inilah pemerintah HK bisa "kaya". Jadi mereka tidak perlu lagi memungut pajak yang melangit ke warganya. Tapi, jangan coba-coba merokok di sembarangan tempat di HK ini ya, dendanya bisa mencapai $ 5.000 lho. Padahal uang saku kita juga ga nyampai segitu :) Belum lagi harga sebungkus rokok di Circle K atau Seven-Eleven (minimarket-nya HK, semacam Indomaret & Alfamart di sini) yang dijual seharga $ 40 per bungkus. Pokoknya pemerintah benar-benar mempersulit warganya yang hobi “membakar uang”. Hmm, sumber pendapatan yang patut kita pikirkan?!

Cerita lebih lanjut tentang uang, selain dollar Hongkong, USD juga diterima secara luas di HK. Disini ada 3 lembaga keuangan semacam BI (Bank Indonesia), yang masing-masing mencetak versi uangnya sendiri-sendiri. Ada HSBC, Standard Chartered dan Bank of China. Jadi di HK dapat kita jumpai 3 versi pecahan $20 misalnya, gambarnya pun berbeda-beda. Jadi asyik juga kalau mau dikoleksi.


(to be continued…) Syam Wasito

Travel: Hongkong Beauty of Nature & Modern Civilization

Setelah menempuh perjalanan 4 jam 8 menit dari Jakarta, kesan itu lah yang pertama muncul di benak saya. Betapa keindahan alamnya yang (kata local guide) memiliki sekitar 233 pulau (kalau tidak salah 3 pulau terbesar adalah Kowloon, pulau Hong Kong dan the New Territories), terdiri atas bukit-bukit hijau yang berbatasan langsung dengan laut.



Hampir semua pulau-pulau tersebut terhubungkan dengan jembatan (modelnya kayak jembatan San Fransisco) atau terowongan bawah laut. Nah inilah yang mewakili aspek peradaban modern. Selain juga gedung-gedung pencakar langit yang berserakan seantero HK. Bagaimana tidak, luas wilayah yang sempit dan harus menampung sekitar 6.92 million (pada 2007) populasi penduduk serta tingkat pertumbuhan penduduk 0.8% mau tidak mau apartment dan flat adalah pilihan untuk tinggal. Bahkan pemerintah sampaimenguruk sebagian lautannya agar dapat dibangun gedung-gedung bertingkat lagi.

Local guide saya punya cerita tersendiri tentang apartment ini. Menurutnya, harga sewa per bulan flat dengan fasilitas ruangan studio, plus 1 kamar mandi & 1 dapur bisa mencapai $6.000/bulan (rate $1 = Rp 1.200,-), belum termasuk service charge bulanan sekitar $2.000/bulan untuk keamanan dan kebersihan. Mahal banget. Saya teringat bila dibandingkan dengan kontrakan "rumah petak" sodara saya di kawasan Rawa Domba - Jakarta Timur. Dengan luas yang sama "hanya" Rp 600.000/bulan :)



Tak heran bila karena biaya hidup yang mahal ini, maka suami-istri di HK harus sama-sama bekerja agar dapat hidup "layak". Kalau tidak, mereka harus sharing tinggal bersama di dalam flat dengan keluarga lainnya, plus musti "berantem" tiap hari karena urusan sepele berebut kamar mandi atau dapur.



Wah, kalau sudah begini rasanya tinggal di Indonesia is the best ya!! Makanya saya tidak mau berlama-lama di HK, 4 hari saja. Hehehe.


(to be continued…) Syam Wasito

01 Agustus 2008

Jual Kamera: Canon D400


Product:
Kamera Digital Canon EOS 400D

Specification:
10.1 Megapixel CMOS sensor, EOS Integrated Cleaning System, 2.5" LCD, 9-point wide-area AF, Picture Styles, DIGIC II 3fps with up to 27 frame burst, DPP RAW image processing software, Compact and lightweight, EF/EF-S lens and EX Speedlite flash compatible

Price:
Rp 6.500.000,-

Contact Person:
Karim
Phone: 0811-193-688
Hobi Fotografi? Simak tips-nya disini