28 November 2008

Dari Hati: Rumah Kita vs Krisis Listrik


Cita-cita memiliki rumah impian terwujud sudah, Alhamdulillah. Dengan tetesan keringat, air mata dan darah (berlebihan banget ya...), sedikit demi sedikit uang dikumpul. Kerja dari pagi buta sampai pagi lagi (saking butanya sampai ga ngeh kalau dah ganti tanggal). Profesi lama sebagai Kontraktor (orang yang selalu kontrak rumah) segera ditinggalkan.

Meskipun bukan rumah super mewah, at least ini hasil jerih payah sendiri, juga hasil jerih payah Bank Mandiri (penyedia KPR, terima kasih) dan juga hasil jerih payah Koperasi Karyawan di kantor (penyedia pinjeman uang muka, terima kasih) huahaha. Kamar tidur sudah tersedia spare bila sewaktu-waktu ada tamu atau keluarga yang menginap. Kamar mandi pun ada 2. Wah ini yang paling penting, secara saya kalau mandi lama banget & jadi bahan komplain yang lainnya. At least, dalam 5 tahun ke depan tidak perlu ada renovasi yang bersifat major, sembari menunggu si kecil beranjak besar (plus mumpung belum ada adiknya).

Sesuai rencana, seharusnya kami sudah pindah ke rumah yang baru paling lambat akhir tahun 2008 ini. TAPI...ada satu hal yang sangat prinsip yang masih menjadi sandungan. Ternyata rumah kami belum dialiri LISTRIK. Menurut pihak developer, hal ini disebabkan karena Krisis Pasokan Listrik dari PLN, artinya kami akan tinggal dalam kegelapan untuk waktu yang tidak dapat ditentukan. Kalau kata developer, "Menurut Pak Jusuf Kalla, krisis listrik ini akan selesai pada 2009". Waduh pakai bawa-bawa nama pak Wapres segala. Pasti ini urusannya berat. Dan ternyata krisis ini bukan cuma kami yang mengalami, tapi boleh dibilang menimpa seluruh anak bangsa yang kebetulan senasib dengan kami. Pantas saja dia bawa-bawa nama pak JK.

Kami jadi berpikir, kalau pengembang sekelas Ciputra Group saja tidak mampu berkutik mengatasi permasalahan ini, apalagi pengembang kelas ecek-ecek ya??

Jadi tergoda untuk "menambahi" papan peringatan di depan cluster kami:
1. Cluster ini tanpa pagar.
2. Pembuatan kanopi diperbolehkan hanya menggunakan kayu/besi
3. Apabila melanggar akan dibongkar
4. Rumah di cluster ini didesain tanpa listrik.

Hehehe

Makanya, yuk kita semua lebih bijak mengkonsumsi listrik, karena listrik sudah menjadi barang langka di negeri ini. Ingat kaum tertindas seperti kami, yang selanjutnya terpaksa bernyanyi kembali Lagu "Rumah Kita" punya Ahmad Albar - God Bless:

"Lebih baik disini, kontrakannya Pak Edi... Segala nikmat dan anugerah Yang Kuasa... Semuanya ada disini..." (Syam Wasito)

Related Posts by Categories



Widget by Hoctro | Jack Book

1 komentar:

  1. he..he..bisa aja bapak yang satu ini, curhat sambil mengajak pembacanya untuk ketawa...curhat yang cerdas.

    BalasHapus