21 Desember 2007

Dari Hati: Dunia Penuh Orang-orang Yang Malang

Pagi ini, seperti pagi-pagi sebelumnya, saya melihat mereka di sudut jalan Rajawali dan Sentani - Jakarta Pusat. Sekeluarga, ada dua laki-laki dewasa, seorang ibu tua dan dua orang anak-anak perempuan dan laki-laki. Mereka sambil bercanda bercengkerama penuh kehangatan menikmati sarapannya. Beralas tas kresek plastik, tiga bungkus nasi yang masih hangat mengepul mereka santap bersama. Kebahagiaan nampak menggayuti wajah mereka. Padahal……They’re just a bunch of vagabonds.

Setibanya di kantor, sambil menikmati sarapan default mie ayam AMDI, otak terus muter. Di metropolis ini, saya yakin banyak orang seperti mereka. Orang-orang malang, tidak seberuntung kita yang punya tempat berteduh, terkadang penuh sederhana dan mungkin bukan milik sendiri.

Sejenak tergugah niat untuk sekedar membantu, tapi tidak tahu bagaimana melakukannya. Kadang juga “mimpi” bikin suatu lembaga sosial. Mungkin nggak sebesar Dompet Dhuafa apalagi club seperti Lions. Mungkin awalnya mengumpulkan “modal” dari saweran teman-teman se-ide, toh ada beberapa komunitas yang saya ikutan di dalamnya. Mungkin sekalian menyalurkan yang 2,5% itu. Mungkin, mungkin dan mungkin. Tapi yah itu cuma mimpi. Memang nggak mudah mengumpulkan “kepala” dan “mulut” banyak orang.

Dulu pernah sih ketemu teman yang seide, tapi belakangan nih orang pindah ke pulau lain. Jadi kabur lagi deh cita-cita suci nan mulia ini…ceilee…..:)…..he…he….
Akhirnya, saya “cuma” bisa berdoa (klise ya?!), semoga “Rasul menyuruh kita mencintai anak yatim dan mengasihi orang miskin” bukan cuma jadi syair lagu yang pernah dibawakan Bimbo, yang meskipun usang selalu diputar ulang di TV ketika Ramadhan tiba.


Mari dengan rata, kita bagi cahaya mentari...


(Syam Wasito)

Related Posts by Categories



Widget by Hoctro | Jack Book

Tidak ada komentar:

Posting Komentar